Dengan menggunakan mobil rental, kami pun meluncur menuju hotel tempat menginap. Hotel yang saya pilih adalah Hotel Anugrah, lokasi di Jl. Suryakencana. Tiba dihotel, ternyata belum bisa cek in, jadi kami hanya titipkan barang bawaan, dan langsung menuju tempat makan siang, yang menjadi destinasi kuliner pertama di Sukabumi.
Perjalanan menuju lokasi tidak
terlalu jauh, jalan agak menanjak dengan kondisi jalan sedikit
berkerikil di beberapa titik, tapi secara umum baik. Tidak berapa lama
dari, kami pun tiba dilokasi disambut pemandangan Gunung Gede Pangrango
di kejauhan. Udara agak sejuk walau matahari tepat berada diatas kepala
dan bersinar dengan riangnya.
Lokasi makan siang yang kami pilih adalah Taman Strawberry. Sebuah rumah makan Sunda dengan konsep pemancingan. Lokasinya agak naik ke arah kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di Jalan Kadudampit, Situ Gunung, tidak jauh dari obyek wisata Danau Situ Gunung.
Kami mengambil tempat di saung pinggir kolam, dengan tujuan bisa makan siang sambil leyeh-leyeh dan mancing ikan. Pesanan kami untuk makan siang kali ini adalah Paket Nasi Liwet Sunda, Udang & Cumi Goreng Tepung, Gurame Bakar, Peda Tumis, lalapan & sambel dadak gak boleh ketinggalan. Untuk minum, tentu saja teh hangat & Jus Strawberry yang menjadi andalan rumah makan ini.
Sambil menunggu pesanan datang, saya menyewa 2 batang joran seharga Rp.8.500/joran untuk memancing lengkap dengan umpannya. Cukup untuk mancing ikan bawal, ikan mas dan ikan nila yang disebar oleh pemilik resto. Ikan yang didapat, bisa dibawa pulang dengan harga kisaran Rp. 35,000 per kilo.
Selain memancing, tersedia juga wisata petik strawberry, taman & fasilitas bermain anak dan organ tunggal jika pengunjung ingin bernyanyi. Untuk taman bermain, kondisi kurang baik dan cenderung kotor.
Tidak lama menunggu makanan yang kami pesan pun datang, dan sesuai dugaan saya, tidak butuh waktu lama untuk memproses menu yang ada hingga ludes tak tersisa. Dari sisi rasa makanan, cukup membuat kami puas. Rating dari saya, 3.5 bintang dari 5 bintang.
Selesai makan, kami lanjut mancing sambil gogoleran yang didukung oleh udara sejuk dan angin sepoi2. Kurang lebih 1jam kemudian, kami putuskan untuk menuju hotel karena anak-anak sudah tidak sabar ingin berenang.
Dalam perjalanan menuju hotel, kami mampir untuk membeli oleh2 Mochi Kaswari Lampion. Kenapa Kaswari? Simple, karena lokasinya di Gang Kaswari, tepatnya JL. Bhayangkara, Gang Kaswari II, No. 19, Kec. Sukabumi. Segala macam mochi dan oleh2 lain tersedia di lokasi ini. Lumayan lengkap, jadi kami tidak perlu ke lokasi lain untuk cari oleh-oleh.
Masih lanjut lho... ke (Bagian 3)
Traveling Andrographer
A simple photo blog and travel diaries
Tuesday, February 9, 2016
Sukabumi, Destinasi Wisata Kuliner (Bagian 1)
Long wiken menjelang Imlek 2016 saya putuskan untuk piknik keluarga singkat ke Sukabumi. Nggak naik kendaraan pribadi, tapi nyoba naik kereta Pangrango dari Stasiun Paledang Bogor ke Stasiun Sukabumi.
Untungnya tiket saya beli jauh2 hari karena menurut info, 1 minggu sebelum keberangkatan tiket sudah full booked. Tiket bisa dibeli disitus resmi PT. KERETA API atau beberapa situs online lain, saya kemarin beli di tiket.com cukup mudah dan cepat proses nya.
Sekedar info, tiket eksekutif seharga Rp. 60.000 & tiket ekonomi Rp. 20.000 cukup terjangkau untuk tamasya dengan nuansa yang berbeda.
Kami bersembilan (iya bersembilan), termasuk si kecil Iris yang baru 2 tahun, berangkat dari rumah dengan sewa angkot ;) Tiba di Stasiun Paledang masih jam 7.30 pagi sedangkan jadwal resmi kereta Pangrango adalah jam 08.05 pagi menunggu kereta tiba dari Stasiun Sukabumi keberangkatan jam 5 pagi.
Kereta tiba di Stasiun Paledang sekitar jam 7.50 pagi. Setelah menurunkan penumpang dari arah Sukabumi, kereta menuju Stasiun Besar Bogor terlebih dulu untuk langsir dan pindah lokomotif serta proses pembersihan.Sekitar jam 08.05 kereta kembal ke Stasiun Paledang dan penumpang mulai naik. Kira2 10 menit kemudian kereta mulai bergerak perlahan menuju Kota Sukabumi.
Kondisi gerbong eksekutif 1 yang kami tempati cukup nyaman, walaupun menggunakan kereta yang tergolong senior buatan PT. Industri Kereta Api (INKA) kondisi cukup terawat dengan AC yang lumayan dingin. Seperti biasa, yg agak kurang adalah kondisi toilet nya, walaupun secara umum lumayan bersih dan tersedia tisu gulung, tapi flusher nya tudak berfungsi baik.
Seperti kereta jarak jauh di jalur Pulau Jawa, tersedia televisi di masing2 ujung gerbong. Tersedia juga outlet listrik untuk charging hape, lumayan, saving powerbank.
Setengah perjalanan kereta bergerak cukup lamban, mungkin karena jalur awal dari stasiun Paledang sampai dengan stasiun Parungkuda adalah jalur pendakian yang cukup tinggi. Setelah Stasiun Parung Kuda, perjalanan relatif lancar dengan kecepatan penuh.
Secara keseluruhan, perjalanan kereta Pangrango dari Bogor ke Sukabumi menempuh waktu kurang lebih 2 jam 15 menit. Ini adalah waktu idealnya, tapi pada kenyataannya terdapat beberapa keterlambatan.
13 stasiun dilalui sepanjang jalur ini, tapi hanya 10 stasiun yang menjadi pemberhentian untuk naik dan turun penumpang.
Berikut daftar Stasiun yang dilewati:
- Stasiun Bogor (hanya langsiran lokomotif)
- Stasiun Bogor Paledang
- Stasiun Batutulis
- Stasiun Ciomas (Tidak berhenti)
- Stasiun Maseng
- Stasiun Cigombong
- Stasiun Cicurug
- Stasiun Cijambe (Tidak berhenti)
- Stasiun Parung Kuda
- Stasiun Cibadak
- Stasiun Karang Tengah
- Stasiun Pondok Leungsir (Tidak berhenti)
- Stasiun Cisaat
- Stasiun Sukabumi
Perjalanan kami cukup lancar dan menyenangkan. Membawa piknik anak kecil umurn2 tahun naik kereta membuat ramai seisi gerbong.
Kereta tiba di stasiun Sukabumi sekitar jam 11.00 siang, terlambat 30 menit dari jadwal. Tidak mengapa, yang penting senang. Di stasiun Sukabumi kami sudah di jemput supir mobil rental yang telah kami pesan sebelumnya.
Kamipun segera naik ke mobil dan menuju hotel untuk cek in & simpan barang sebelum menuju lokasi makan siang sambil mancing di saung.
Udah ada lanjutannya di (Bagian 2)
Subscribe to:
Posts (Atom)